21 Sep 2010

Rusunawa Ambarawa sepi peminat

Selasa, 21/09/2010 22:05:43 WIB

Oleh: Antara


UNGARAN: Rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) yang dibangun di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah untuk warga tidak mampu masih sepi peminat, karena harganya dianggap terlalu mahal.

Kabid Perumahan dan Pemukiman, Dinas Cipta Karya, Perumahan, dan Kebersihan Kabupaten Semarang, Tri Winarso di Ungaran, Selasa mengatakan, pendaftar rusunawa tersebut hingga kini masih 14 orang, padahal yang disediakan 96 unit.

Dia mengatakan, pada saat sosialisasi banyak yang mendaftar, hanya saja setelah muncul Perda No. 4/2010 Tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Atas Rumuah Susun Sederhana Sewa, banyak warga yang mengundurkan diri, karena tidak bisa memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Selengkapnya klik disini

--

Jasa Marga investasi Rp500 miliar garap properti

Bisnis Indonesia, 15 September 2010

JAKARTA: PT Jasa Marga Tbk akan melakukan ekspansi di bidang properti melalui pengembangan kawasan di sekitar jalan tol dengan investasi sekitar Rp500 miliar.


Issue : Bisnis properti cukup menarik membuat PT Jasa Marga Tbk berniat akan melakukan ekspansi di bidang properti yang akan bersinergi dengan perusahaan BUMN atau menggandeng swasta

Selengkapnya klik disini

Kerja Keras Bangun Rusunawa

Koran Jakarta,  20 September 2010 
 
Pendanaan terbatas dan ketersediaan lahan murah untuk rusunawa belum terpecahkan. Pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) selama ini berjalan kurang maksimal.

Issue : Hunian Murah, Pemda Diharapkan Mendukung Penyediaan Lahan. Pendanaan terbatas dan ketersediaan lahan murah untuk rusunawa belum terpecahkan. Pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) selama ini berjalan kurang maksimal.


Selengkapnya klik disini
--

Kemenpera Diminta Terbitkan SOP Fasilitas Likuiditas

Suara Karya, 20 September 2010

JAKARTA (Suara Karya) :  Para pejabat dan staf di lingkungan Kementerian Perumahan (Kemenpera) dinilai kurang serius dalam mendukung kiprah Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Suharso Monoarfa dalam mendorong penerapan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Seharusnya sejak ide itu digulirkan pada awal Januari silam, para pejabat di Kemenpera sudah menyiapkan standard operating procedure (SOP) untuk patokan realisasi FLPP.

Issue : Standard Operating Procedure (SOP) untuk patokan realisasi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) belum juga selesai sementara Peraturan Menteri Keuangan tentang FLPP keluar. Sementaraitu,  Sekretaris Kementerian Perumahan Iskandar Saleh mengatakan, kunci penerapan FLPP sebenarnya bukan hanya SOP, melainkan juga Peraturan Menteri Keuangan tentang Komposisi dan Rate Fasilitas Likuiditas (FL).


Selengkapnya klik disini
--